IPv4 DAN IPv6
IP Address adalah suatu penomoran pada sebuah komputer sebagai identitas. Kalau di sederhanakan, seperi sebuah nama alamat rumah. Jadi tiap komputer memiliki alamat penomorannya masing – masing. Satu dengan yang lainnya tidak sama atau unik.
IP Address yang sering digunakan ini
menggunakan basis TCP/IP karena lebih sederhana, dan lebih mudah untuk
di mengerti. Sedangkan di OSI Layer sendiri memiliki IP Address sendiri,
yang tentu saja berbeda dengan TCP/IP. Tetapi di dunia ini yang lebih
sering dikenal dan digunakan IP Address TCP/IP (Baca: Sejarah dan Perkembangan Internet).
IP Address sendiri dibagi menjadi 2, yaitu IP Address Private dan IP Address Public.
IP Address Private biasanya didaptkan oleh pengguna user rumahan atau
sekala kecil. IP Address Private ini didapatkan setelah melakukan
Subnetting. IP Address Public biasanya dimiliki dalam skala besar,
seperti Hosting, ISP, Data center, dan perusahaan Web.
Saat ini yang digunakan di dunia adalah
IPv4 (IP Address Versi 4), mulai digunakan sejak tahun 1981. Tetapi
sejak sekitar tahun 1990 sudah disimulasikan bahwa IPv4 akan mencapai
titik jenuh atau IP Address di IPv4 akan habis. Dan sejak pada tahun
1996, IPv6 di kembangkan sebagai pengganti IPv4. IPv4 menggunakan 32
bit, jumlah Address yang dimiliki oleh IPv4 sebesar = 232 = ±4 milyar
host. Itu artinya alamat di IPv4 akan habis pada saat jumlah manusia
sudah mencapai 4 milyar lebih. Bayangkan saja jumlah penduduk India,
China, Indonesia, Amerika Serikat dan Uni Eropa kalau dijumlahkan
mungkin sudah mencapai angka 3 milyar lebih. Belum dijumlahkan dengan
penduduk lain. Pasti angkanya akan mendekati 4 milyar jiwa.
Guna mengatasi masalah tersebut,
digunakanlah IPv6. Karena IPv6 berjumlah 128 bit, 2128 atau lebih dari 4
milyar sudah pasti tidak ada kekhawatiran mengenai habisnya IP address.
Karena IPv6 memiliki jumlah alamat yang cukup banyak sebesar 340, 282,
366, 920, 938, 463, 463, 374, 607, 431, 768, 211, 456.
berikut perbedaan antara IPv4 dan IPv6 :
IPv4 | IPv6 |
Panjang alamat 32 bit. | Panjang alamat 128 bit. |
Konfigurasi secara manual atau DHCP | Bisa menggunakan address autoconfiguration |
Dukungan terhadap IPsec Opsional | Dukungan terhadap IPsec Dibutuhkan |
Checksum termasuk pada Header | Checksum tidak masuk dalam Header |
Menggunakan ARP Request secara broadcast untuk menterjemahkan alamat IPv4 ke alamat link-layer | ARP Request diganti oleh Neighbor Solitcitation secara multicast |
Untuk Mengelola grup pada subnet lokal digunakan Internet Group Management protocol (IGMP) | IGMP telah digantikan fungsinya oleh Multicast Listener Discovery (MLD) |
Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan ada router, menurunkan kinerja router | Fragmentasi dilakukan hanya oleh pengirim |
Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte. | Paket Link Layer harus mendukung ukuran paket 1280 byte dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 1500 byte |
0 komentar:
Posting Komentar