Kamis, 29 Januari 2015

Pengalamatan IP versi 4(IPv4)

Pengalamatan IP versi 4(IPv4)



   Pengalamatan IP versi 4(IPV4)adalah pengalamatan yang digunakan dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4, dengan panjang 32 bit .dan apabila dihitung secara matematis , akan dapat memberikan alamat hingga 4 miliar host komputer (4.294.296)di seluruh dunia. perhitungan nya didapatkan dari 256(didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(terdapat 4 oktet). sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.

Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yaitu:
Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.

Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan.

Jenis-jenis alamat
1.Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi one-to-one.
2.Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
3.Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

Kelas-kelas alamat



Kelas A
Alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.

Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, namun berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.

Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.



Mengkonversi bilangan biner ke desimal



Misal bilangan biner 11110101 untuk dikonversi ke bilangan decimal, dengan cara:
1   =   128
1   =   64
1   =   32
1   =   16
0   =   0
1   =   4
0   =   0
1   =   1

Caranya dengan menjumlahkan, 128+64+32+16+0+4+0+1=245

Mengkonversi bilangan desimal ke biner



Misalnya, merubah bilangan desimal 172
172 bisa dikurang 128 ? ya,simpan 1 , sisa 44
44 bisa dikurang 64 ? tidak,simpan 0
44 bisa dikurang 32 ? ya,simpan 1, sisa 12
12 bisa dikurang 16 ? tidak,simpan 0
12 bisa dikurang 8 ? ya,simpan 1, sisa 4
4 bisa dikurang 4 ? ya,simpan 1, sisa 0
0 bisa dikurang 2 ? tidak, simpan 0
0 bisa dikurang 1 ? tidak, simpan 0


Baca dari atas ke bawah 10101100

0 komentar:

Posting Komentar