Ada enam control dasar pada kamera:
- Exposure
Eksposure secara sederhana dapat saya artikan sebagai
pencahayaan kamera. Untuk mendapatkan gambar yang normal, tidak gelap
(under exposure) dan tidak sangat terang (over exposure) harus
diperhatikan:
- Aperture (diafragma)
Di
kamera televisi disebut juga Iris, yaitu sejumlah lembaran metal tipis
yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa dibuka dan ditutup untuk
mengatur banyaknya sinar yang masuk ke lensa kamera. Iris seperti pupil
mata kita yang bisa membesar dan mengecil sesuai cahaya yang masuk. Bila
Iris dibuka selebar mungkin, lensa mengirim sinar maksimum de dalam
kamera, sebaliknya kalau bukaan iris dikurangi lubang diafragma akan
menyempit, sehingga sinar yang masuk ke kamera jadi sedikit. Bukaan
diafragma diukur dalam satuan f-stop: f/1.4 – f/22. lebih kecil nomor
f-stop = bukaan diafragma besar, lebih besar nomor f-stop = bukaan
diafragma kecil. Pengaturan iris secara manual dapat dilakukan dengan
memutar ring iris di lensa kamera.
- Shutter Speed
Biasanya
shutter speed standar di kamera televisi 1/50. kecuali anda ingin
menggunakan efek shutter atau untuk mensinkronkan dengan objek, baru
Shutter Speed di posisi ON untuk selanjutnya bisa kita pilih sesuai
tujuan kita.
- ND Filter
Filter ND
(Neutral Density) berfungsi untuk mengurangi intensitas sinar yang
terlalu kuat tanpa mempengaruhi kualitas warna cahaya. Filter ini
digunakan bila kondisi cahaya terlalu keras, seperti tengah hari yang
terik.
- Gain
Kebalikan dari ND
filter, Gain berfungsi apabila pengambilan gambar dalam keadaan kurang
cahaya, yang apabila dengan keadaan normal dengan bukaan f-stop maksimal
(f/1.4) masih under exposure. Dengan Gain kita bisa mengangkat exposure
secara digital, konsekuensinya gambar menjadi agak coral (pecah).
- Filter Colour
Berfungsi untuk mengubah atau mencocokkan cahaya yang masuk ke
dalam kamera. Umumnya kamera video memiliki dua buah filter koreksi
warna. Untuk shoting di dalam ruangan dengan cahaya lampu tungsten
(kemerahan) kita pasang filter 3200ºK dan untuk shoting dengan
penerangan cahaya matahari kita gunakan filter 5600ºK.
Cahaya
matahari banyak mengandung warna biru. Kalau kita memasang filter no.2
(5600ºK) untuk matahari, sebenarnya kita memasang filter berwarna oranye
untuk mengimbangi warna biru pada matahari. Cahaya lampu bohlam lebih
mengandung warna merah, maka kita pasang filter no.1 (3200ºK) yang
berwarna kebiru-biruan.
Sumber cahaya yang lebih tinggi intensitas
sinarnya mengandung warna biru, sumber cahaya yang intensitas sinarnya
rendah lebih mengandung warna merah. Perbedaan warna cahaya ini
tergantung pada suhu dan diukur dengan derajad Kelvin.
- White Balance
Intensitas cahaya berbeda-beda pada saat yang berbeda dan tempat
berbeda dalam sehari. Cahaya matahari di luar (daylight) mempunyai suhu
kurang lebih 5600ºK, cahaya bohlam di dalam ruangan mempunyai suhu
kurang lebih 3200ºK, cahaya lampu TL mempunyai suhu antara
5000ºK-6000ºK. karena intensitas cahaya sangat berbeda maka filter
koreksi warna tidak bisa menghasilkan warna putih yang tepat. Maka dari
itu kamera video juga dilengkapi dengan tombol untuk menyetel white
balance. Cara termudah untuk white balance adalah dengan mengarahkan
kamera terhadap benda putih apa saja yang berada dalam kondisi cahaya
yang sama dengan cahaya yang kita pergunakan untuk merekam adegan.
Cara menyetel white balance:
* Pertama cocokkan filter koreksi warna dengan kondisi cahaya yang kita pakai shoting.
* Arahkan kamera terhadap benda putih apa saja
* Kamera di zoom sampai yang terlihat di viewfinder hanya warna putih
* Tekan tombol AWB (Auto White Balance)
* Kamera siap untuk merekam.
Catatan: kamera harus di white balance lagi apabila keadaan cahaya berubah.
Bagi
para cameraman profesional sering juga melakukan white balance dengan
cara manual yaitu dengan mengatur Colour Temperature pada menu di
kamera.
- Zoom
Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi objek
secara optik, dengan mengubah panjang fokal lensa dari sudut pandang
sempit (telephoto) ke sudut lebar (wide angle).
Zoom in : mendekatkan objek dari long shot ke close up
Zoom out : menjauhkan objek dari close up ke long shot.
Zooming bisa dilakukan dengan dua cara:
Manual: dengan memutar ring zoom pada lensa
Servo : Biasanya tombol zoom servo ada pada handle camera sehingga terjangkau jari pada waktu mengoperasikan kamera
- Focus
Fokus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu.
Gambar dikatakan fokus apabila proyeksi gambar yang dihasilkan oleh
lensa jatuh di permukaan tabung atau CCD jelas dan tajam. Sehingga
nampak juga di viewfinder dan monitor.
depth of field atau bidang kedalaman adalah bidang dimana objek-objek di depan dan di belakang objek utama tampak dalam fokus.
Secara
teknis, shot dengan bidang kedalaman yang luas memudahkan cameraman
mengikuti gerakan objek. Bidang kedalaman yang sempit mengharuskan kita
untuk terus menerus follow focus apabila kamera atau objek bergerak.
Secara estetis depth of field sangat berperan dalam menciptakan perspektif visual pada keseluruhan adegan (shot).
3 hal yang menentukan depth of field :
- Panjang Fokal Lensa
Semakin panjang fokal lensa = bidang kedalaman semakin sempit atau kata lainnya fokus semakin tipis.
- f-stop/iris
Lebih besar bukaan iris (lebih kecil f-stop) = bidang kedalaman
semakin sempit / fokus semakin tipis. Misal f/16 bidang kedalamannya
lebih lebar dari f/2.0
- Jarak kamera dengan objek
Semakin jauh jarak kamera dengan objek = semakin luas bidang kedalaman
Semakin dekat jarak kemera dengan objek = semakin sempit bidang kedalaman.
- Audio Levels
Jangan abaikan audio level pada kamera karena selain kualitas
gambar, kualitas audio juga tidak kalah pentingnya. Ingat Televisi
adalah gabungan antara gambar dan suara. Ada gambar tanpa audio yang
bagus akan sangat mengganggu pemirsa bahkan informasi yang akan
disampaikan tidak sampai kepada penonton.
Atur audio level jangan sampai under ataupun over (peak).
Wah kayanya teori melulu ya jadi pusing… tapi ini penting buat semua yang mau belajar mengoperasikan kamera video secara benar.
Mengoperasikan kamera adalah seni, jadi dibutuhkan taste dari setiap cameraman